Dikirim oleh roni - pada Monday, 02 January 2012 | |||
Oleh: Roni Supiana
"lumbuk emping di terang bulan gadis tersenyum memandang perjaka
Pemerintah sering ke camar wulan, semoga perbatasan jadi serambi muka“
Pemerintah sering ke camar wulan, semoga perbatasan jadi serambi muka“
sebuah pantun ungkapan hati dari masyarakat camar wulan.
Isu hangat tentang pencaplokan wilayah NKRI oleh Negara serumpun kita Malaysia akhiir – akhir ini kembali mencuat baik di media cetak maupun elektronik. permasalahan tapal batas atau patok wilayah yang bergeser dan masalah kesenjangan sosial yang dialami masyarakat perbatasan menjadi perhatian media nasional akhir – akhir ini.
Isu hangat tentang pencaplokan wilayah NKRI oleh Negara serumpun kita Malaysia akhiir – akhir ini kembali mencuat baik di media cetak maupun elektronik. permasalahan tapal batas atau patok wilayah yang bergeser dan masalah kesenjangan sosial yang dialami masyarakat perbatasan menjadi perhatian media nasional akhir – akhir ini.
Untuk menjawab isu masalah sosial yang berkembang dimasyarakat , Kementerian Sosial RI sebagai penanggung jawab masalah sosial menugaskan Team Reaksi Cepat ( TRC ) Kementerian Sosial RI pada tanggal 27 – 30 Desember 2011 terdiri dari 8 personil ke wilayah Perbatasan dusun camar wulan tepatnya perbatasan antara desa temajuk kecamatan paloh kabupaten sambas Kalimantan barat yang berbatasan dengan desa melano ( Malaysia ) untuk menganalisis penilaian cepat masalah sosial dan melihat lebih jauh fakta dilapangan.
Dusun Camar Wulan tepatnya di desa temajuk dengan luas wilayah 231,00 km2 terdiri dari 6 RW 16 RT 3 Dusun dengan jumlah penduduk 1,732 jiwa dihuni 497 KK, mayoritas bermata pencaharian nelayan dan berkebun .
Menanggapi isu masalah tapal batas dan permasalahan sosial di perbatasan menurut koresponden kami dilapangan Bpk.Parhat sebagai Kepala urusan Umum desa temajok mengungkapkan masyarakat untuk saat ini tidak ditemukan adanya pergeseran tapal batas antara desa temajuk ( Indonesia ) dan desa melano ( Malaysia ) hubungan masyarakat desa temajuk dan melano masih terjaga dengan baik , rasa nasionalisme masyarakat masih tinggi ,hidup rukun dan berdampingan, dan tidak ada pergesekan antara kedua desa dikarenakan masih satu keturunan dan keluarga dengan desa maelano ( Malaysia ) dan masyarakat memiliki ketergantungan satu sama lain dalam hal berniaga .
yang dibutuhkan masyarakat temajuk saat ini ungkap Bpk Parhat adalah pemecahan masalah Abrasi Pantai ,kekurangan bantuan sembako ,kebutuhan kesehatan karena untuk saat ini temajuk hanya mempunyai 1 puskesmas pembantu dengan 1 mantri dan 1 bidan tidak adanya dokter,infrastruktur seperti akses jalan menuju temajuk yang masih sulit ditempuh jalur darat maupun jalur laut ,pengairan drainase untuk saat ini belum tertata dengan baik, tidak adanya penerangan serta fasilitas telekomunikasi guna menunjang aktivitas keseharian masyarakat.
Fasilitas di desa temajuk yang ada untuk saat ini
Fasilitas kesehatan :
1 PUSKESMAS Pembantu ,1 PUSTU, 1 POLINDES,2 POSYANDU
Fasilitas
Pendidikan :
1 TK, 2 SD , 1 SMP , 1 SMA
Keamanan :
3 personil polisi
ditahun 1986 kementerian Sosial RI memberikan Program Bantuan LIPOSOS 100 Pintu . saat ini hanya tersisa 8 rumah diantaranya 4 rumah masih dihuni dan 4 rumah tidak berpenghuni dikarenakan keadaan rumah sudah rusak berat.
Harapan masyarakat pada umumnya adanya perhatian baik dari pemerintah pusat dan daerah pada masyarakat yang tinggal di perbatasan dan perbaikan kehidupan kepada masyarakat perbatasan dan rasa nasionalisme kami masih tinggi untuk NKRI dan mohon untuk media nasional mengurangi isu isu yang tidak benar faktanya karena isu yang tidak benar membuat masyarakat resah dan mengganggu kerukunan kami yang kami pupuk sebagai masyarakat perbatasan unkap Bpk.Mulyadi sebagai kepala desa Temajuk .
Menanggapi isu masalah tapal batas dan permasalahan sosial di perbatasan menurut koresponden kami dilapangan Bpk.Parhat sebagai Kepala urusan Umum desa temajok mengungkapkan masyarakat untuk saat ini tidak ditemukan adanya pergeseran tapal batas antara desa temajuk ( Indonesia ) dan desa melano ( Malaysia ) hubungan masyarakat desa temajuk dan melano masih terjaga dengan baik , rasa nasionalisme masyarakat masih tinggi ,hidup rukun dan berdampingan, dan tidak ada pergesekan antara kedua desa dikarenakan masih satu keturunan dan keluarga dengan desa maelano ( Malaysia ) dan masyarakat memiliki ketergantungan satu sama lain dalam hal berniaga .
yang dibutuhkan masyarakat temajuk saat ini ungkap Bpk Parhat adalah pemecahan masalah Abrasi Pantai ,kekurangan bantuan sembako ,kebutuhan kesehatan karena untuk saat ini temajuk hanya mempunyai 1 puskesmas pembantu dengan 1 mantri dan 1 bidan tidak adanya dokter,infrastruktur seperti akses jalan menuju temajuk yang masih sulit ditempuh jalur darat maupun jalur laut ,pengairan drainase untuk saat ini belum tertata dengan baik, tidak adanya penerangan serta fasilitas telekomunikasi guna menunjang aktivitas keseharian masyarakat.
Fasilitas di desa temajuk yang ada untuk saat ini
Fasilitas kesehatan :
1 PUSKESMAS Pembantu ,1 PUSTU, 1 POLINDES,2 POSYANDU
Fasilitas
Pendidikan :
1 TK, 2 SD , 1 SMP , 1 SMA
Keamanan :
3 personil polisi
ditahun 1986 kementerian Sosial RI memberikan Program Bantuan LIPOSOS 100 Pintu . saat ini hanya tersisa 8 rumah diantaranya 4 rumah masih dihuni dan 4 rumah tidak berpenghuni dikarenakan keadaan rumah sudah rusak berat.
Harapan masyarakat pada umumnya adanya perhatian baik dari pemerintah pusat dan daerah pada masyarakat yang tinggal di perbatasan dan perbaikan kehidupan kepada masyarakat perbatasan dan rasa nasionalisme kami masih tinggi untuk NKRI dan mohon untuk media nasional mengurangi isu isu yang tidak benar faktanya karena isu yang tidak benar membuat masyarakat resah dan mengganggu kerukunan kami yang kami pupuk sebagai masyarakat perbatasan unkap Bpk.Mulyadi sebagai kepala desa Temajuk .
0 komentar:
Posting Komentar