Minggu, 08 Januari 2012

TRC KEMENSOS RI - SAMBAS

Dikirim oleh roni - pada Monday, 02 January 2012

Suara Hati Camar Wulan “ Kami Masih Indonesia ” 

Oleh: Roni Supiana 

"lumbuk emping di terang bulan gadis tersenyum memandang perjaka
 Pemerintah  sering ke camar wulan, semoga perbatasan  jadi serambi muka“
sebuah pantun  ungkapan hati dari masyarakat camar wulan.
Isu hangat tentang pencaplokan wilayah  NKRI oleh Negara serumpun kita Malaysia akhiir – akhir ini kembali mencuat baik di media cetak maupun elektronik. permasalahan tapal  batas atau patok wilayah yang bergeser  dan masalah kesenjangan sosial yang dialami masyarakat perbatasan menjadi perhatian media  nasional akhir – akhir ini.
Untuk menjawab isu masalah sosial  yang berkembang dimasyarakat , Kementerian Sosial RI sebagai penanggung jawab masalah sosial  menugaskan Team Reaksi Cepat ( TRC ) Kementerian Sosial RI  pada tanggal 27 – 30  Desember 2011 terdiri dari 8 personil  ke wilayah Perbatasan  dusun camar wulan tepatnya perbatasan antara desa temajuk  kecamatan paloh kabupaten sambas Kalimantan barat yang berbatasan dengan desa melano ( Malaysia ) untuk  menganalisis penilaian cepat  masalah sosial dan melihat lebih jauh fakta  dilapangan.


Dusun Camar Wulan  tepatnya di desa temajuk  dengan luas wilayah 231,00 km2  terdiri dari 6 RW 16 RT 3 Dusun dengan jumlah penduduk 1,732 jiwa  dihuni 497 KK, mayoritas bermata pencaharian nelayan dan berkebun .

Menanggapi isu masalah tapal batas dan permasalahan sosial di perbatasan  menurut koresponden kami dilapangan  Bpk.Parhat sebagai Kepala urusan Umum desa temajok  mengungkapkan masyarakat  untuk saat ini tidak ditemukan adanya pergeseran tapal batas antara desa temajuk  ( Indonesia ) dan desa melano ( Malaysia ) hubungan masyarakat desa temajuk dan melano masih terjaga  dengan baik , rasa nasionalisme masyarakat masih tinggi ,hidup rukun dan berdampingan, dan tidak ada pergesekan antara kedua desa  dikarenakan masih satu keturunan dan keluarga dengan desa maelano ( Malaysia )  dan masyarakat  memiliki ketergantungan satu sama lain dalam hal berniaga .

 yang dibutuhkan masyarakat temajuk saat ini ungkap Bpk Parhat adalah   pemecahan masalah Abrasi Pantai ,kekurangan bantuan sembako ,kebutuhan kesehatan  karena untuk saat ini temajuk hanya mempunyai 1 puskesmas pembantu   dengan 1 mantri dan 1 bidan tidak adanya dokter,infrastruktur seperti akses jalan menuju temajuk yang masih sulit ditempuh jalur darat  maupun jalur laut ,pengairan drainase untuk saat ini belum tertata dengan baik, tidak adanya penerangan serta fasilitas telekomunikasi guna menunjang aktivitas keseharian masyarakat.

Fasilitas di desa temajuk  yang ada untuk saat ini
Fasilitas kesehatan :
1 PUSKESMAS Pembantu ,1 PUSTU, 1 POLINDES,2 POSYANDU
Fasilitas
Pendidikan :
1 TK, 2 SD , 1 SMP , 1 SMA
Keamanan :
3 personil polisi
ditahun 1986 kementerian Sosial RI memberikan Program Bantuan  LIPOSOS 100 Pintu . saat ini hanya tersisa 8 rumah diantaranya 4 rumah masih dihuni dan 4 rumah tidak berpenghuni dikarenakan keadaan rumah sudah rusak berat.

Harapan masyarakat pada umumnya adanya perhatian baik dari pemerintah pusat dan daerah pada masyarakat yang tinggal di perbatasan  dan perbaikan kehidupan kepada masyarakat perbatasan dan rasa nasionalisme kami masih tinggi untuk NKRI dan mohon untuk media nasional  mengurangi isu isu yang tidak benar faktanya karena isu yang tidak benar membuat masyarakat resah dan mengganggu kerukunan kami yang kami pupuk  sebagai masyarakat perbatasan  unkap Bpk.Mulyadi sebagai kepala desa  Temajuk .

fb comment box

0 komentar:

Posting Komentar

 
/div>